Biologi
dan Islam adalah suatu judul yang membuat saya harus mengkaji dengan kesadaran
penuh bahwa Allah Maha Pencipta dan Ilmu Pengetahuan pun pada dasarnya dapat
menjelaskan hal ini. Terutama kajian dari ilmu dan teknologi hayati, bidang
ilmu yang saya geluti, menjelaskan betapa hal sekompleks DNA sebenarnya akan
sangat sulit terjadi karena suatu kebetulan dan evolusi. Namun PR besar bagi
semua sainstis muslim di dunia, seperti Adnan Oktar atau yang biasa dikenal
dengan nama pena Harun Yahya, adalah pembuktian ilmiah bahwa apapun yang
dikatakan Al-Quran mutlak benar.
Walaupun
PR tersebut tidak mudah, namun saya yakin bahwa saya dan sainstis muslim lain
di dunia mampu melakukannya. Selain itu, saya juga telah berprinsip sebagai
insan beragama yang telah menetapkan suatu pilihan bahwa agama Islam inilah
yang menjadi tumpuan keyakinan dan keridhoan Allah-lah tujuan hidup, tentunya
sah-sah saja, jika saya berprinsip, jikalau pun belum terbukti semua firman
Allah dalam Al-Quran secara ilmiah, 1000% saya yakin akan kebenaran Al-Quran
sebagai pedoman hidup.
Mengutip
dari e-book yang terdapat dalam Harun Yahya.com yang ditulis oleh Harun Yahya
sendiri, mengenai kajiannya tentang hormon, berikut saya uraikan dalam bahasa
saya apa yang disampaikan oleh Harun Yahya.
“Kenyataan
bahwa Anda dapat duduk dengan nyaman di kursi Anda dan membaca kalimat-kalimat
ini disebabkan sistem yang mengatur keseimbangan dalam tubuh Anda demi
kepentingan Anda. Misalnya, tak peduli berapa pun suhu di luar, tubuh Anda
harus selalu dijaga pada suhu tetap, biasanya antara 36,5 dan 37,5 derajat.
Penurunan dan kenaikan suhu tubuh secara tiba-tiba dapat menyebabkan kematian.
Suhu tubuh orang sehat, berkat sistem ini, berubah paling banyak 0,5 derajat.
Dengan cara yang sama, tekanan darah dalam pembuluh darah, jumlah cairan di
dalam darah, dan kecepatan fungsi sel harus cermat diukur, serta keseimbangan
yang ada dijaga setiap saat.
Mari kita bayangkan usaha-usaha
yang dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan ini secara buatan. Pertama,
bayangkan adanya termometer- termometer peka di beberapa tempat dalam tubuh,
peranti-peranti untuk mengukur kekentalan darah dalam pembuluh darah, dan
laboratorium mini untuk mengendalikan kecepatan fungsi sel. Lalu, bayangkan
ribuan perlengkapan yang berada di berbagai titik dalam tubuh ini harus setiap
detik mengkaji secara tepat dan menyampaikan informasi yang diterimanya ke
sebuah komputer yang sangat canggih.
Namun, tidak cukup cuma
kajian-kajian ini dibuat; pada saat yang sama, harus juga diketahui,
berdasarkan data yang ada, tindakan apa yang perlu diambil dan perintah seperti
apa yang perlu diberikan ke sel yang mana.
Tentunya, bahkan dengan teknologi
masa kini, masih tak mungkin menaruh ribuan thermometer, laboratorium mini, dan
alat pengukur tekanan di kedalaman tubuh manusia. Namun, sebuah sistem khusus
dengan rancangan tercanggih yang mungkin ada telah diletakkan di kedalaman
tubuh manusia sejak lahir.
Ribuan pos penerima mengukur
hal-hal seperti suhu tubuh dan tekanan pembuluh darah. Pos-pos ini mengirim
informasi itu ke sebuah komputer khusus. Komputer ini ada di bagian otak yang
disebut hipotalamus. Manajer Tersembunyi Tubuh Anda: Kelenjar Hipotalamus.
Hipotalamus adalah pemimpin umum
sistem hormon; ia memiliki tugas penting memastikan kemantapan dalam tubuh manusia.
Setiap saat, hipotalamus mengkaji pesan-pesan yang datang dari otak dan dari
dalam tubuh. Setelah itu, hipotalamus menjalankan beberapa fungsi, seperti
menjaga kemantapan suhu tubuh, mengendalikan tekanan darah, memastikan
keseimbangan cairan, dan bahkan pola tidur yang tepat.
Hipotalamus terletak langsung di
bawah otak dan ukurannya sebesar biji kenari. Sejumlah besar informasi
sehubungan dengan keadaan tubuh dikirim ke hipotalamus. Informasi ini
disampaikan ke sana dari setiap titik dalam tubuh, termasuk pusat indra dalam
otak. Kemudian hipotalamus menguraikan informasi yang diterimanya, memutuskan
tindakan yang mesti diambil dan perubahan yang harus dibuat dalam tubuh, serta
membuat sel-sel tertentu menjalankan keputusannya.
Hal mendasar yang harus
diperhatikan di sini adalah: hipotalamus itu sebuah organ yang terdiri dari
sel-sel tak sadar. Suatu sel tak mengetahui berapa lama manusia harus tidur; ia
tak dapat menghitung berapa seharusnya suhu tubuh. Sel tak dapat mengambil
keputusan terbaik berdasarkan informasi yang ada, dan tak dapat membuat sel
lain yang berjauhan letaknya dalam tubuh menjalankan keputusan itu. Namun,
sel-sel dalam hipotalamus bertindak dalam cara yang luar biasa sadar demi
menjamin bahwa keseimbangan yang dibutuhkan dalam tubuh terjaga. Pada bahasan
selanjutnya, kita akan menelaah secara rinci kegiatan luar biasa yang
diperlihatkan oleh sel-sel tak sadar ini.
Al Quran menerangkan bahwa kebaikan maupun keburukan sebesar zarrah akan diperhitungkan (Q.S. Al Zalzalah [99]: 7-8). Hal ini membuktikan pada kita bahwa sebenarnya Biologi dan Al-Quran sangat berhubungan di mana dalam biologi dijelaskan susunan basa nitrogen dan protein yang berbeda satu huruf saja dapat menjadi sebuah kebaikan maupun keburukan bagi makhluk hidup. Maka apakah ada keraguan pada Al-Quran yang diturunkan sejak 15 abad yang lalu, di mana bahkan penelitian terhadap manusia saja belumlah dimulai apalagi tentang DNA, gen, dan protein.
Masih dalam buku yang sama Harun Yahya (2003) menjelaskan bahwa:
"Saat membaca tentang hormon pertumbuhan dalam tubuh penting bagi kita mengingat bahwa yang melakukan semuanya ini adalah molekul-molekul tak bernyawa yang terbentuk dari beberapa atom. Menakjubkan bahwa benda tak bernyawa dapat mengeahui kapan dan ke mana harus pergi dalam tubuh, kapan, bagaimana, dan dengan cara apa merangsangnya. Atom-atom tak sadar tak dapat menulis dan saling mengirimkan pesan, namun kejadian menakjubkan ini terjadi ketika sejumlah molekul segera mulai membelah. Molekul lainnya memutuskan untuk menyerap lebih banyak asam amino. Kesemua reaksi itu hanya perlu menanggapi hormon pertumbuhan.
Bagaimanakah mungkin kegiatan yang terjadi secara sadar dan teratur seperti ini berjalan tanpa henti dalam tubuh?
Pernyataan bahwa seluruh keseimbangan yang mengagumkan ini terbentuk seiring dengan waktu oleh kerja ketaksengajaan menguap di hadapan kenyataan dan logika ilmiah. Sebab, satu kekurangan dapat menghancurkan seluruh sistem. Agar dapat bertahan hidup, seluruh sistem dan seluruh organ suatu makhluk hidup harus terbentuk sekaligus sesuai tahapan dan waktunya yang tepat. Tentang kehebatan penciptaan ini Allah menyampaikan dalam Al-Quran:
"Inilah ciptaan Allah, maka perlihatkanlah olehmu kepadaku apa yang telah diciptakan oleh sembahan-sembahanmu selain Allah. Sebenarnya orang-orang yang zalim itu berada dalam kesesatan yang nyata". (QS. Luqman, 31:11)
Dalam surat lain, As-Sajadah: 8 sebagai berikut: "...kemudian dia (Allah) menjadikan keturunan Adam dari saripati (mani)". Serta surat Al-Insan: 2 yang artinya: "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan Dia melihat dan mendengar.
Prof. Keith Moore seorang ilmuwan di bidang anatomi dan fisiologi sel, mengamini penjelasan Al-Quran mengenai proses Reproduksi manusia ini. Dalam Ilmu pengobatan (kedokteran dan farmasi), biologi adalah jiwa dari ilmu tersebut. Anatomi, fisiologi, proses-proses yang terjadi pada tingkat molekuler makhluk hidup dijelaskan dalam ilmu biologi. Kebanyakan hasil penelitian kunci awal pada dasar ilmu ini dipelopori oleh ilmuwan muslim, seperti Ibnu Sina.
Williams (1984) menjelaskan bahwa dalam rahim, janin akan mengalami 3 tahapan: pre-embrionik, embrionik, dan janin. Ketiga tahapan tersebut terjadi pada tiga daerah rahim yang berbeda pada rahim ibu. Dalam surat Az-Zumar:6 disebutkan bahwa manusia diciptakan dalam rahim Ibu dalam tiga kegelapan. Selain itu dalam Al-Quran (39:6) yang artinya:
"...Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang berbuat demikian itu adalah Allah, Tuhanmu yang memiliki Kerajaan".
Jadi kesimpulan yang dapat ditarik dari essay yang saya buat ini adalah Islam dengan tuntunannya Al-Quran bersimbiosis mutualisme dengan ilmu Biologi yang merupakan ayat kauniyah Allah. Al-Quran memberi petunjuk perkembangan ilmu biologi agar sesuai trek/jalur etika dan kemaslahatan umat manusia. Ilmu Biologi menjelaskan kebesaran Allah yang bersifat mutlak serta dapat menjaga keimanan kita pada Allah. Wallahu a'lam bish shawab.
DAFTAR PUSTAKA
Amiruddin, Aam. 2011. "Bedah Masalah". Majalah Percikan Iman edisi Selasa 1 Februari 2011
Williams, P. 1984. Basic Human Embryology, edisi 3 hlmn.
64. Pearson; USA.
Yahya, Harun. 2001. The Miracle in the Spider. Ar Risala;
New Delhi
Yahya, Harun. 2003. The
Miracles of Hormones. The Goodword Books; New Delhi